Selasa, 22 Oktober 2024

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PROGRAM GURU PENGGERAK ANGKATAN 11

 

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI – NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Oleh : Meidy Putra Areka, S.Pd

CGP Angkatan 11 dari SMPN 6 Kota Bengkulu

 

1.              Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani memiliki makna yang sangat mendalam. Maksud dari Pratap triloka yang digagas oleh ki Hadjar Dewantara mempunyai makna bahwa yang di depan menjadi teladan, yang ditengah membangun karsa (motivasi), dan yang dibelakang memberikan dukungan penuh. Hal ini dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan dalam setiap permasalahan, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada murid.

Sebagai pemimpin, sudah seharusnya bersikap bijaksana dalam setiap keputusan yang diambilnya. Setiap keputusan yang diambil sudah seharusnya merupakan keputusan yang bijaksana dan mampu dijadikan teladan dan contoh bagi oranglain  sehingga patut untuk ditiru (Ing Ngarso Sung Tulodo). Selanjutnya sebagai pemimpin, setiap keputusan yang diambil mampu memberdayakan oranglain dan membangun kerukunan, memberikan semangat, serta  membuat orang lain memiliki kekuatan untuk memperbaiki kualitas diri mereka (Ing Madya Mangun Karsa). Selain itu, setiap keputusan yang diambil sudah sepantasnya mampu mempengaruhi dan mendorong semangat diri sendiri maupun orang lain untuk meningkatkan kualitas agar selalu menjadi lebih baik(Tut Wuri Handayani).

2.         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai calon guru penggerak (CGP) yang telah belajar dan memiliki nilai sebagai guru penggerak yaitu : berpihak pada murid, kolaboratif, mandiri, reflektif, dan inovatif, lalu memiliki peran yaitu : a)menjadi pemimpin pembelajaran; b)menggerakkan komunitas praktisi; c)menjadi coach bagi guru lain; d)mendorong kolaborasi antar guru; e)mewujudkan kepemimpinan murid; sudah cukup untuk dijadikan landasan dan dasar bagi diri sendiri dalam mengambil suatu keputusan. Artinya, setiap keputusan yang diambil yang menggunakan tiga prinsip pengambilan keputusan yaitu : a) berpikir berbasis hasil akhir; b) berpikir berbasis peraturan ; c) berpikir berbasis rasa peduli; dapat didasarkan pada nilai dan peran sebagai seorang guru dengan senantiasa mempertimbangkan segala hal dan mengutamakan keberpihakan kepada murid.

3.            Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pada materi pengambilan keputusan yang baru saja dipelajari, tentu saja memiliki kaitan yang sangat erat dengan kegiatan coaching (bimbingan) pada modul sebelumnya. Pada materi coaching, seorang coach harus mampu menjadi pendengar yang aktif, mengajukan pertanyaan yang berbobot dan dapat membantu mengeluarkan ide – ide untuk rencana tindakan si coachee. Ini artinya seorang coach harus mampu mengidentifikasi permasalahan dari si coachee, lalu kemudian membantu si coachee untuk mengeluarkan ide – ide dengan memanfaatkan setiap potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Pada modul 3.1 ini tentang pengambilan keputusan yang berbasis nilai – nilai kebajikan sebagai pemimpin, kita diajarkan materi pembelajaran pengambilan keputusan terkait dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujiaan keputusan. Kaitan erat antara materi coaching dan materi tentang pengambilan keputusan adalah setiap keputusan yang diambil terutama terkait dengan masalah dilemma etika dimana ada dua unsur kebenaran yang saling bertentangan, akan menimbulkan suatu dilemma bagi seorang pemimpin. Setiap opsi atau pilihan keputusan yang diambil mempunyai nilai kebenaran yang sama besar nilainya. Dengan memahami Teknik coaching, maka itu akan membantu seorang pemimpin, untuk dapat menggali ide – ide terkait keputusan yang akan diambil dari suatu permasalahan yang dihadapi, kemudian dengan bantuan Teknik coaching, dapat membantu seorang pemimpin untuk melakukan refleksi dan evaluasi terkait denga keputusan yang diambil, apakah sudh tepat dan efekti atau malah sebaliknya.

4.    Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Aspek sosial emosional merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi seorang guru. Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangatlah penting terutama dalam mengelola kasus dilemma etika. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk dapat memahami perasaan dan emosi diri sendiri, lalu mampu memanajemen diri untuk mengelola emosi dan perilakunya, kemudian memiliki kasadaran sosial yang dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi yang baik sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dengan orang lain, dan dari semua hal di atas diimplementasikan pada pengambilan keputusan yang bertanggungJawab. Ini artinya adalah guru yang mampu mengelola sosial emosionalnya akan terlatih untuk objektif dan bijaksana dalam menghadapi permasalahan dilemma etika maupun bujukan moral. Masalah yang terkait dengan dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis dan bersifat objektif.

5.    Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam pengambilan keputusan bagi seorang guru. Pengalaman dalam membahas studi kasus yang focus pada masalah moral dan etika akan menambah wawasan dan sudut pandang seorang guru terkait dengan permasalahan moral dan etika yang pasti akan banyak ditemuinya dalam kesehariannya di sekolah. Nilai kebajikan yang dianut oleh seorang guru tentu saja akan sangat memberikan pengaruh pada cara pandangnya dan pola pikirnya terkait dengan permasalahan moral dan etika. Pembahasan studi kasus  yang focus pada masalah moral dan etika akan menjadikan seorang guru membuat keputusan yang objektif berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan yang dianutnya.

6.    Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat akan sangat mempengaruhi dan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitarnya. Nilai kebajikan yang diyakini dalam keputusan yang tepat terhadap suatu permasalahan akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak akan ada pihak yang dirugikan dalam pengambilan keputusan yang tepat, bahkan akan memberikan kesejahteraan dan keselamatan pada seluruh elemen lingkungan pendidikan, sehingga hal tersebut akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

7.    Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang akan saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilemma etika di lingkungan saya adalah keputusan tersebut akan selalu menimbulkan ketidakpuasaan di kalangan tertentu atau individu tertentu. Hal ini tentu saja akan menimbulkan perasaan tidak enak di dalam hati. Namun, dengan komunikasi yang baik dan pengelolaan sosial emosional yang baik pula, dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan, maka menurut saya hal tersebut akan meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dan mengurangi ketidakpuasaan di piha tertentu.

8.    Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh dari pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya lingkungan pembelajaran yang berpihak pada murid dan memenuhi kebutuhan belajar murid sehingga murid akan merdeka dalam belajar. Kita dapat memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda beda adalah dengan pemenuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi dengan pembelajaran sosial emosional dan mengandung budaya positif.

9.    Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran yang mengambil keputusan yang tepat pasti akan membawa dampak positif yang besar pada murid, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Keputusan yang diambil oleh pemimpin pembelajaran dalam menentukan proses pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid. Dengan adanya proses pembelajaran yang tercipta dari keputusan yang tepat yang diambil oleh pemimpin pembelajaran akan menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, berbudaya positif, dan memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Hal tersebut akan menjadi suatu catatan dan akan menjadikan role model tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak.

10.Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya adalah setiap keputusan yang diambil didasarkan pada keberpihakan kepada murid, nilai kebajikan universal yang diyakini, mampu untuk dipertanggungjawabkan secara sosial dan material, serta berlandaskan nilai dan peran seorang guru dalam pembelajaran. Jika keputusan yang diambil berdasarkan hal – hal tersebut, maka keputusan yang diambil insya Allah adalah keputusan yang terbaik.

11.Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Menurut saya, saya sudah cukup memahami materi pada modul ini. Saya sudah dapat membedakan antara dilemma etika dan bujukan moral, mengidentifikasi nilai kebenaran yang saling bertentangan dalam maslaah dilemma etika, mampu membedakan dan memahami tiga prinsip pengambilan keputusan, dan menjalankan Sembilan Langkah pengambilan keputusan, sehingga pada proses penerapannya sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak.

12.Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan dalam situasi moral dilemma. Namun, dalam pengambilan keputusan sebelum mempelajari moidul ini, saya memanfaatkan prosedur umum yang berlaku di sekolah, yaitu berkomunikasi dengan pihak terkait seperti guru mata pelajaran, guru BK, Wakasek dan kepala sekolah, dengan bahan perbincangan yang mengalir apa adanya. Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba menerapkan analisa berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Hal yang saya rasakan berbeda setelah belajar modul ini adalah saya lebih bersikap hati – hati dan tidak terburu – buru dalam membuat keputusan, menganalisis terlebih dahulu masalah yang dihadapi, dan lebih melibatkan berbagai pihak agar pihak tersebut merasa dihargai dan bisa memberi kontribusi sesuai tupoksinya masing – masing.

13.Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Menurut saya, Perubahan terbesar yang saya alami antara lain : lebih Berhati – hati dalam bertindak dan mengambil keputusan, Mempunyai pola yang teratur dalam menganalisa sebuah masalah, berusaha mengidentifikasi secara mendalam terkait masalah yang dihadapi, dan meningkatnya empati pada diri sendiri untuk memahami permasalahan yang terjadi pada orang lain

14.Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Tentu saja menurut saya Sangat penting karena sebagai seorang individu membuat saya berkembang menuju arah yang lebih baik dan sebagai seorang pemimpin saya harus mampu mengambil sebuah keputusan terbaik dan bertanggung jawab

 

8 komentar:

Anonim mengatakan...

luar biasa keren pak meidy, edukatif sekali, semangat terus berkarya

Anonim mengatakan...

Mantap pakk

Eni Ermawati mengatakan...

Keren pak...terima kasih ilmunya

Anonim mengatakan...

Mantab pak materinya jelas dan mudah dpahami 🙏

Anonim mengatakan...

Keren pak.. pemaparan nya sangat jelas sekali ..semangat pak meidy

Lediya Anita mengatakan...

Keren pak meidy

Weniarti mengatakan...

Mantap....camkoha tulisan pak Meidy sangat jelas dan terperinci

Anonim mengatakan...

Pemaparan materi dari Pak Medi luar biasa.....